by
.wwahyu
- Untuk pasangan saya yang sering mengerjakan tugas
setiap malam, sebab artinya ia tidak pergi dengan orang lain.
- Untuk anak-anak yang tidak membersihkan rumah, malahan
menonton televisi, sebab artinya ia berada di rumah dan tidak berkeliaran
di jalanan.
- Untuk pajak-pajak yang saya bayar, sebab artinya saya
masih memiliki penghasilan.
- Untuk rumah yang berantakan setelah pesta, sebab
artinya saya masih dikelilingi oleh teman-teman.
- Untuk pakaian yang kesempitan, sebab artinya saya masih
memiliki kecukupan untuk makan.
- Untuk bayangan saya yang mengawasi saya bekerja, sebab
artinya saya masih berada dalam penerangan.
- Untuk rumput yang harus disiangi, jendela yang harus
dibersihkan, dan atap yang harus diperbaiki, sebab artinya saya masih
memiliki rumah untuk ditinggali.
- Untuk kemacetan yang sering dialami, sebab artinya saya
masih diberi kecukupan untuk memiliki alat transportasi.
- Untuk berjalan kaki yang melelahkan ke tempat kerja
atau sekolah, sebab artinya saya masih diberi karunia untuk berjalan.
- Untuk pekerjaan-pekerjaan yang menumpuk, sebab artinya
saya masih diberi kepercayaan oleh atasan saya.
- Untuk orang-orang yang cerewet, sebab artinya saya
masih dapat mendengar.
- Untuk tumpukan cucian dan setrikaan, sebab artinya saya
masih memiliki pakaian untuk digunakan.
- Untuk otot-otot yang pegal dan lelah di sore hari,
sebab artinya saya masih mampu untuk bekerja keras seharian.
- Untuk alarm yang ‘menyiksa’ dan membangunkan saya
setiap subuh, sebab artinya saya masih diberi kehidupan.
Dan akhirnya …
- Untuk pesan-pesan yang memenuhi inbox, sebab artinya
saya masih memiliki teman-teman yang memikirkan saya.
Memiliki teman-teman atau sanak
saudara yang sedang bersedih? Kirimkanlah artikel ini pada mereka. Semoga
membantu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar